Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII menggelar audiensi dengan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., pada Selasa (29/7) pukul 12.00 WIB di Gedung D Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M., beserta jajaran tim, wakil rektor bidang kemahasiswaaan alumni dan kerjasama Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata, drg.Dzanuar M.Si, serta pimpinan atau perwakilan perguruan tinggi dari wilayah kerja LLDIKTI VII, antara lain:
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Universitas Muhammadiyah Malang
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Universitas Islam Malang
Universitas Islam Lamongan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya
Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS Dr. Soepraoen Kesdam V/BRW
Universitas Darussalam Gontor
Fokus utama audiensi ini adalah pembahasan implementasi program strategis Kampus Berdampak. Konsep Kampus Berdampak menekankan peran aktif perguruan tinggi dalam menjawab tantangan nyata di masyarakat melalui kolaborasi lintas sektor, pemanfaatan kepakaran, serta sinergi dengan pemerintah daerah.
Implementasi program ini mencakup pemetaan Angka Partisipasi Kasar (APK) di setiap daerah untuk memastikan pemerataan akses pendidikan tinggi. Selain itu, penguatan program tematik menjadi salah satu prioritas, di antaranya Kuliah Kerja Nyata (KKN) pendampingan penanggulangan stunting, pengembangan ekonomi lokal, dan ketahanan pangan.
Dalam kesempatan ini, IIK Bhakti Wiyata menyampaikan komitmennya untuk turut berkontribusi aktif dalam implementasi Kampus Berdampak, khususnya melalui penguatan program kesehatan masyarakat. Kontribusi tersebut meliputi pendampingan desa dalam penanggulangan stunting, edukasi kesehatan preventif, dan pengembangan inovasi berbasis riset yang relevan dengan kebutuhan daerah. Dengan kompetensi di bidang kesehatan, IIK Bhakti Wiyata siap menjadi mitra strategis dalam mewujudkan transformasi sosial yang berkelanjutan.
Menurut Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., program ini dirancang agar perguruan tinggi tidak hanya berperan dalam penyelesaian persoalan daerah, tetapi juga meningkatkan reputasi institusi melalui kontribusi nyata yang berkelanjutan. Melalui inovasi, desain program berbasis keilmuan, dan kolaborasi lintas sektor, Kampus Berdampak diharapkan menjadi motor penggerak transformasi sosial yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat, sekaligus mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat, Kampus Berdampak diharapkan mampu mengakselerasi pemerataan pendidikan, penguatan kapasitas daerah, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.